Saturday, January 8, 2011

Kenapa ditolak?

Saya dari usia remaja, usia 15 tahunan sudah terbiasa dengan dunia sales walau bukan dalamlingkup yang "wah" dan make sense tapi saya sudah biasa banget jualan. Apalagi semenjak kecil saya juga sudah sering ikutan orang tua jualan di pasar saat itu. Orang tua saya jualan sandal, sepatu dan peci di pasar, kami memiliki satu stand yang tak begitu besar. Jadi, mungkin secara tidak langsung darah berdagang udah mengalir dalam diri saya.

Dalam berjualan saya sering mengalami penolakan, dan tahu tidak saya benar-benar menyadari lho kenapa saya mengalami penolakan itu. Penyebab penolakan yang saya alami itu adalah sebagai berikut:
  1. Dari awal saya sudah nggak ada niatan menjualnya, melihat barangnya udah males oleh karena itu jadi nggak ada rasa percaya diri untuk menjualnya. Jadi, saya memang harus menyukai dulu kegiatan menjual itu dan menyukai barang yang kita jual, harus ada ketertarikan terhadapnya, karena ini mempengaruhi aura kita saat berjualan.
  2. Saya berpikiran buruk bahwa "orang itu pasti nggak akan mau beli" gimana kita tahu dia mau beli apa tidak kalau tidak kita tawari? Jadi maju dan tawari dia!
  3. Saya kurang mengetahui product yang saya jual alias product knowledge saya sangat minim, jadinya saya nggak bisa meyakinkan orang untuk membeli product yang saya jual. Jadi, saya emanng harus mempunyai pengetahuan yang lebih dari cukup untuk bisa meyakinkan orang, karena akan banyak pertanyaan yang timbul dari calon pelanggan yang belum pernah mengenal atau mencoba product kita sebelumnya. Tentunya, ini juga kan mempengaruhi cara penyamapain saya terhadap pelanggan, kalau saya menguasai product knowledge maka dengan mudah kita bisa memberikan penjelasan.
  4. Feel it!jadi kita harus bisa merasakan agar bisa bercerita. Minimal kalau saya udah memakai beberapa product itu kan saya bisa bercerita bagaimana bagusnya, manfaatnya, perubahannya setelah memakai prooduct itu. Apalagi untuk menjual Product Oriflame kita harus bisa bercerita dan bahkan memberi saran tentang product apa yang cocok buat calon pembeli kita ini, jangan asal laku. Kalau kira-kira si A nggak cocok memakai product itu kita harus berani bilang "JANGAN" tapi sarankan untuk membeli yang lain yang cocok, karena ini bisa memupuk kepercayaan seorang calon pembeli.
  5. Saya kurang bisa mendidik calon pelanggan saya, ini berhubungan dengan point 3 dan 4. Jika pengetahuan saya kurang tentang product gimana saya bisa memberikan saran dan nasehat-nasehat yang baik kepada calon pelanggan saya, terutama ini kalau untuk jangka panjang. Saya tidak mau hanya menjadi penjual, saya harus juga bisa jadi KONSULTAN untuk bisa berhasil berjualan, apalagi di Bisnis Oriflame ini.
  6. Saya kurang bisa membina hubungan baik dengan pelanggan yang dulu belanja pada saya, jadi sekarang belanja gak belanja saya harus tetap keep in touch sama mereka agar tercipta hubungan bathin dan ini akan memudahkan kita berpromosi lain waktu.Lebih mudah kan menawarkan barang pada orang yang kita kenal daripada orang baru?
Untuk sementara ini saya masih menemukan 6 point kelemahan saya dalam berjualan yang bukan hanya Product Oriflame, karena pekerjaan saya di kantor sebagai PA juga masih berhubungan dengan jualan, dan next saya juga ada tawaran side job untuk di marketing selain Oriflame ini, cuma saya masih mempelajari pasar dan mengumpulkan materi sebagai bahan presentasi.

Salam sukses, dan selalu ingat bahwa ALLAH akan suka dan cenderung memudahkan urusan orang-orang yang antusias dan bersemangat tinggi. Orang yang semangat rejekinya lebih besar ;)

4 comments:

  1. keren...kreatif mencari uang sekarang jadi tuntutan dimana2 susah klo cuma bergantung dari 1 sumber aja, semangat mbak

    salam
    http://d105.wordpress.com

    ReplyDelete
  2. @ d105: Trimakasih kunjunganya, semoga informasi ini dapat memotivasi saya dan alhamdulillah juga kalau bisa memotivasi teman-teman untuk tak lelah berusaha :)

    ReplyDelete
  3. menjadi seorang sales emang harus didasri "niat" , basic (product knowledge) n jiwa penjual, kalau tidak maka pencapaian target hanya sekedar mimpi :) Selain itu harus bisa berempati dgn konsumen, tidak cukup sekedar hanya bersimpati :)

    ReplyDelete
  4. @ Ahmad : Benar sekali, jadi salah kalau menjual itu butuh bakat tapi kemauan saja karena kemauan yang bisa membentuk jiwa kita :)
    Makasih kunjungannya..

    ReplyDelete

Thanks for your comment ^^